
Dalam dunia sepak bola, gak semua pemain hidup di bawah lampu sorotan. Beberapa justru menyimpan kejutan yang datang dari momen tak terduga. Salah satu nama yang pas banget buat kategori itu? Denis Cheryshev.
Dia bukan pemain viral. Gak punya followers segunung kayak Mbappé atau Ronaldo. Tapi di tahun 2018, dia sempat bikin seluruh dunia melirik ke Rusia bukan karena politik atau vodka – tapi karena gol-gol indahnya di Piala Dunia.
Di balik momen itu, Cheryshev punya perjalanan karier yang panjang, penuh cedera, dan kadang underrated. Tapi satu hal jelas: dia bisa banget ngubah arah pertandingan dalam satu tembakan kaki kiri. Yuk, kita bongkar kisahnya.
Latar Belakang: Rusia Lahir, Tapi Bola Ditekuni di Spanyol
Denis Dmitriyevich Cheryshev lahir pada 26 Desember 1990 di Nizhny Novgorod, Rusia. Tapi sejak kecil, dia besar di Spanyol karena ayahnya, Dmitri Cheryshev, adalah pemain sepak bola profesional yang pernah main di Sporting Gijón dan Burgos.
Jadi, meskipun darahnya Rusia banget, cara mainnya lebih “Eropa Selatan”—lebih teknikal, lebih flair, lebih halus. Lo bisa bilang Cheryshev itu hasil kawin silang antara DNA Rusia dan pendidikan bola Spanyol.
Dia masuk akademi Real Madrid saat masih remaja dan berkembang di sana. Di antara lautan talenta akademi Los Blancos, Cheryshev tetap bertahan karena satu hal: kaki kirinya yang tajam.
Real Madrid: Dapet Panggung, Tapi Gak Pernah Jadi Pilihan Utama
Cheryshev memulai karier seniornya di Real Madrid Castilla, dan sempat mencicipi beberapa pertandingan bareng tim utama. Tapi Real Madrid bukan tempat ramah buat pemain akademi kecuali lo bernama Raul atau Iker.
Dia sempat naik turun antara tim utama dan cadangan, dan akhirnya lebih banyak dipinjamkan – mulai dari Sevilla, Villarreal, sampai Valencia.
Yang bikin publik inget soal dia di Madrid? Sayangnya, bukan karena performa, tapi karena insiden “skandal pemain ilegal”. Di musim 2015/16, Cheryshev diturunkan lawan Cádiz di Copa del Rey padahal dia kena skors dari musim sebelumnya. Madrid akhirnya didiskualifikasi. Bukan salah dia, tapi nama dia kadung masuk berita seluruh dunia.
Villarreal dan Valencia: Tempat Dia Tunjukin Jati Diri
Setelah lepas dari Real Madrid, Cheryshev akhirnya nemuin rumah di Villarreal dan kemudian Valencia. Di dua klub inilah dia mulai dapet menit bermain reguler dan nunjukin siapa dia sebenarnya.
Main sebagai winger kiri, Cheryshev jadi ancaman karena:
- Kecepatan
- Cut-inside kaki kiri
- Tembakan jarak jauh
Dia bukan tipe pemain yang over-dribble. Lebih suka main efektif. Dan yang paling khas? Dia selalu bikin lawan takut kalau udah deket kotak penalti. Banyak banget gol-golnya yang modelnya mirip: sprint, cut inside, lalu tendang keras ke tiang jauh.
Di Valencia, dia sempat bantu tim juara Copa del Rey 2019, walau perannya gak selalu starter. Tapi dia tetap jadi bagian penting tim, terutama buat nambah kedalaman skuad.
Gaya Bermain: Winger Kidal Klasik, Tembakan Maut
Cheryshev itu winger kiri yang main ala Arjen Robben versi kiri. Masuk dari sayap, potong ke tengah, lalu lepasin tembakan kaki kiri. Nggak banyak gaya, tapi efektif.
Ciri khas dia:
- Kaki kiri dominan
- Tendangan jarak menengah kuat
- Cepat tapi bukan sprinter murni
- Pinter cari ruang di lini kedua
Dia juga cukup disiplin saat bertahan, bisa turun bantu bek kiri, dan rajin pressing. Cocok buat sistem modern yang butuh winger kerja dua arah.
Satu-satunya hal yang bikin dia sering kesulitan? Cedera otot. Dari awal karier, Cheryshev udah sering kena cedera hamstring atau paha. Dan itu bikin ritmenya sering terganggu.
Momen Puncak: Piala Dunia 2018 di Tanah Sendiri
Tapi apapun soal cedera atau ekspektasi rendah, satu momen yang ubah nasib Cheryshev selamanya: Piala Dunia 2018.
Awalnya, dia cadangan. Tapi pas Rusia lawan Arab Saudi, Alan Dzagoev cedera, dan Cheryshev masuk. Dan boom—dia cetak dua gol, termasuk satu yang indah banget.
Total, dia cetak 4 gol di turnamen itu, termasuk gol indah banget lawan Kroasia di perempat final (yang akhirnya kalah adu penalti). Tapi performa dia jadi penyelamat citra Rusia di mata dunia. Sebagai tuan rumah, mereka tampil solid, dan Cheryshev jadi ikon turnamen.
Banyak yang bilang: “Dia keluar dari bayang-bayang Madrid di Piala Dunia.” Dan bener banget.
Timnas Rusia: Gak Selalu Jadi Starter, Tapi Selalu Diharapkan
Cheryshev bukan pemain Rusia paling konsisten secara kehadiran, tapi tiap dia fit, pelatih pasti panggil. Dia udah main lebih dari 30 kali untuk timnas Rusia dan jadi bagian dari skuad di:
- Euro 2016
- Piala Dunia 2018
- Euro 2020
Dia dikenal sebagai pemain turnamen—tipe yang bisa kasih kejutan, bukan pemain biasa. Fans Rusia punya tempat spesial buat dia karena performa 2018. Meskipun kadang dia drop performanya di level klub, dia selalu kasih 100% buat negaranya.
Kehidupan Setelah Puncak: Cedera, Rotasi, dan Ketenangan
Setelah Piala Dunia, banyak yang ngira karier Cheryshev bakal meledak. Tapi realitanya gak semudah itu.
Dia masih sering cedera, dan di Valencia, menit bermainnya makin menipis. Pada akhirnya, kontraknya selesai, dan dia pindah ke Venezia di Serie B Italia (2022). Sebuah keputusan yang realistis buat pemain yang pengen tetap main reguler meskipun udah lewat masa emasnya.
Di Venezia, dia jadi pemain senior, bantu pemain muda, dan tetap nyetak gol-gol khas Cheryshev—cut inside dan tembak kaki kiri.
Personality: Kalem, Rendah Hati, dan Profesional Banget
Di luar lapangan, Cheryshev dikenal sebagai pemain yang low profile banget. Jarang bikin kontroversi, gak doyan selebriti lifestyle, dan lebih suka ngobrol soal bola ketimbang drama.
Dia juga trilingual: bisa Rusia, Spanyol, dan Inggris. Dan itu bikin dia gampang nyatu di mana pun dia main.
Pelatih-pelatih yang pernah kerja bareng dia selalu bilang: “Dia tipe pemain yang kerja keras, gak ribet, dan selalu kasih solusi.” Mungkin itu kenapa dia bertahan cukup lama di liga top meskipun gak selalu jadi bintang utama.
Legacy: Bukan Superstar, Tapi Punya Momen yang Gak Akan Dilupain
Denis Cheryshev mungkin gak akan masuk daftar legenda Real Madrid atau pemain terbaik Rusia sepanjang masa. Tapi dia punya sesuatu yang lebih sulit dicapai: momen historis.
Gol-golnya di Piala Dunia 2018 bakal selalu dikenang. Dia tunjukin ke dunia bahwa pemain bisa bangkit dari posisi cadangan jadi pahlawan nasional—asal siap dan percaya diri.
Dan itu juga jadi pesan dari karier dia: lo gak harus jadi viral atau mega bintang buat ninggalin jejak. Kadang cukup jadi pemain yang konsisten, setia pada kerja keras, dan siap ambil momen pas dia datang.
Penutup: Denis Cheryshev Adalah Bukti Kalau Satu Momen Bisa Ubah Segalanya
Di sepak bola, lo bisa main 300 laga biasa-biasa aja, tapi satu turnamen luar biasa bisa bikin nama lo abadi. Itu yang kejadian ke Denis Cheryshev.
Dia bukan pemain dengan CV mewah. Tapi dia punya momen Piala Dunia. Dan dia buktiin bahwa kerja keras, kesabaran, dan kaki kiri tajam bisa bawa lo dari bangku cadangan ke layar TV seluruh dunia.
Respek buat Cheryshev. Bukan bintang, tapi pemain yang tahu caranya bersinar saat dibutuhin.